17 Cara Mengatasi Masalah Keluarga

17 Cara Mengatasi Masalah Keluarga

Rumah tangga yang ideal dan sempurna, harmonis dan bebas dari konflik tentu saja menjadi dambaan setiap pasangan suami istri, termasuk saya sendiri, mempunyai seorang istri berwatak keras dan bebal memang menjadi ujian yang sangat besar dalam mengarungi rumah tangga apalagi ketika kita baru seumur jagung membina rumah tangga dan harus dihadapkan pada berbagai konflik dan perseteruan.

17 Cara Mengatasi Masalah Keluarga
Cita cita semua pasangan adalah mempunyai rumah tangga Sakinah Mawaddah Warohmah, Namun tentunya riak-riak kecil dalam hubungan pernikahan lazim terjadi.  Pasti di suatu titik kita akan menemui perbedaan pendapat, perselisihan, hingga pertengkaran.  Hal ini wajar dan normal, selama masih berada dalam kendali kedua pasangan.

H2C mencoba mengumpulkan artikel dan mencoba mempraktikan sendiri dalam kehidupan Rumah tangga Penulis Blog H2C Tips atau  cara untuk mengatasi masalah rumah tangga rumah tangga yang bertebaran di internet   Semoga berbagai metode yang H2Cbagikan lewat artikel ini bisa membantu anda untuk membangun rumah tangga yang lebih kokoh dan harmonis.seperti kata pepatah local mengatakan Saling asah saling asih saling asuh,ka cai jadi saleuwi kadarat jadi salogak.
  • Musyawarah Untuk Mufakat solusi masalah rumah tangga yang paling utama
Lakukan duduk bersama untuk mendapatkan keputusan bersama yang baik serta disepakati oleh seluruh pihak. Dengan bermusyawarah maka setiap anggota dari keluarga merasa dihargai pendapat yang dimilikinya.
  • Dengarkan
Langkah pertama dan paling dasar dalam mengatasi masalah rumah tangga adalah mendengarkan dengan baik berbagai problem maupun berbagai hal yang dinilai kurang "sreg" di hati pasangan.  Sebelum mengungkapkan masalah yang anda miliki, akan lebih baik jika terlebih dahulu mencoba mendengarkan dari sudut pandang suami atau istri.
Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik.  Jangan memotong pembicaraan sebelum sang pasangan selesai menuturkan semua permasalahannya kepada anda.  Saat mendengarkan, pikirkan pula langkah selanjutnya yang akan anda ambil, jangan sekedar masuk telinga kiri dan keluar melalui telinga kanan.
  • Berpikir dari sudut pandang pasangan
Setelah anda mendapat gambaran dari sudut pandang pasangan, cobalah untuk memandang masalah yang dihadapi dari perspektif pasangan.  Hal ini berguna untuk benar-benar memahami posisinya dalam masalah yang sedang anda berdua hadapi.  Pikirkanlah konsekuensi, kerugian, kesedihan, atau bahkan rasa sakit yang harus ditanggung sang pasangan.
Ingat, tahap ini sangat penting dan jangan pernah dilewatkan.  Kemampuan untuk memahami pasangan sangat penting, apalagi jika anda berposisi sebagai seorang pria.  Wanita memiliki perasaan sensitif yang harus selalu dijaga
  • Nada suara
Ketika sedang berdiskusi tentang berbagai problem dan masalah rumah tangga, perhatikanlah nada suara anda.  Kemarahan dan perasaan tidak enak dari lawan bicara sebagian besar timbul karena cara kita mengungkapkan suatu hal.  Walaupun sebenarnya hal yang kita ungkapkan tidak menyinggung perasaan, namun kita mengucapkannya dengan nada suara yang salah, hal ini bisa menimbulkan kemarahan dan kesalahpahaman.
Cobalah untuk menghindari berbicara dengan nada suara tinggi.  Untuk kaum wanita, jangan merepet dan mencecar suami dengan berbagai pernyataan dan pertanyaan.  Bicara dengan tenang, dan beri jeda agar pasangan anda memiliki waktu untuk mengungkapkan pikirannya.
  • Ingat komitmen yang sudah anda sepakati sebagai pasangan
Jika masalah rumah tangga yang dihadapi begitu berat sehingga membahayakan stabilitas hubungan anda berdua, ingatlah komitmen anda ketika memutuskan untuk hidup bersama.  Sadarilah bahwa masalah akan selalu ada dalam hidup manusia, dan jangan biarkan sedikit rintangan menghancurkan komitmen dan janji suci yang sudah anda ungkapkan sebelum menikah.
Ada berbagai unsur yang bisa anda gunakan untuk mengingatkan komitmen yang sudah dibangun dengan pasangan, seperti masa depan anak, investasi, maupun mimpi-mimpi yang ingin anda wujudkan bersama keluarga.  Faktor-faktor seperti agama, status sosial, maupun prinsip hidup juga bisa menjadi pertimbangan tersendiri.
Bicarakan masalah dalam suasana yang tepat
  • Cari Waktu berbicara
Timing adalah satu lagi faktor penting yang harus diperhatikan jika ingin menyelesaikan problematika rumah tangga dengan baik.  Anda harus tahu kapan saat harus mengungkapkan masalah yang anda miliki dan kapan harus menundanya.  Perhatikan benar-benar kondisi diri anda dan pasangan saat ingin membicarakan sebuah problem yang vital.
Pastikan untuk membicarakan masalah saat kondisi fisik maupun emosi anda berdua dalam keadaan stabil, sehingga solusi bisa dipikirkan dengan kepala dingin.  Mood yang baik juga sangat membantu untuk mencari penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak.
  • Saling terbuka
Komunikasi yang sehat mutlak diperlukan untuk membangun rumah tangga yang harmonis.  Kunci untuk komunikasi yang sehat dalam keluarga adalah keterbukaan.  Menjalin rumah tangga berarti siap untuk membuka diri anda sepenuhnya pada pasangan dan tidak menyimpan rahasia tertentu dari orang yang anda cintai.
Kembangkan juga sikap saling terbuka untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh anda berdua.  Jangan saling memendam emosi, karena emosi yang dipendam selama beberapa saat bisa meledak menjadi sebuah bom waktu yang menghancurkan rumah tangga yang dibangun dengan susah payah.
  •  Kontrol emosi
Satu poin lagi yang paling penting, jangan emosional saat membicarakan sebuah masalah rumah tangga, apalagi saat mengambil keputusan dan menentukan solusi.  Emosi yang tidak terkontrol bisa merubah sebuah diskusi menjadi pertengkaran hebat yang bisa meninggalkan luka yang sangat dalam bagi anda, pasangan, maupun anggota keluarga yang lain.

Saat anda merasa emosi sudah memuncak, jangan ragu untuk mengakhiri pembicaraan.  Ingat, sebelum mengungkapkan kata-kata atau melakukan perbuatan yang bisa menyakiti pasangan, pikirkanlah baik-baik.  Jangan sampai emosi sesaat merusak hubungan yang sudah dibangun selama bertahun-tahun.
Jika ingin lebih netral dan profesional, anda bisa mengikuti konseling atau meminta nasihat psikolog.  Konseling seperti ini biasa disebut sebagai marital counseling, dan sudah biasa dilakukan oleh pasangan-pasangan di negara barat.
  •  Biarkan cinta berbicara
Sebesar apapun masalah rumah tangga yang dihadapi, ingatlah bahwa anda berdua pernah dan masih saling mencintai.  Gunakanlah rasa cinta tersebut sebagai sumber energi untuk membantu anda dan pasangan mengatasi gelombang masalah yang menimpa.  Saat sedang bertengkar, cobalah ingat saat-saat di mana cinta anda berdua sedang kuat-kuatnya, seperti pada saat pacaran atau periode awal menikah.
Berhubungan intim juga bisa sangat membantu untuk mengatasi masalah rumah tangga, setidaknya meyakinkan bahwa di antara anda berdua masih terjalin sebuah ikatan yang kuat dan spesial.  Rasa cinta adalah salah satu elemen paling ampuh yang bisa digunakan untuk menghindari pertengkaran dan memperkuat bahtera keluarga.
  • Cari jalan tengah yang menguntungkan kedua belah pihak
Setelah anda melakukan sebagian atau semua poin di atas, maka tibalah saatnya untuk mengambil keputusan dan menemukan solusi.  Tujuan utama dalam mengatasi masalah rumah tangga adalah dengan menemukan win-win solution alias solusi yang menguntungkan bagi anda maupun pasangan.  Jangan mengambil solusi yang berat sebelah atau yang merugikan salah satu pihak.
Saat memutuskan sesuatu, pastikan bahwa pasangan anda menyetujui keputusan tersebut, dan anda juga merasa sreg untuk menerimanya.  Langkah selanjutnya adalah berkomitmen terhadap solusi dan keputusan yang sudah diambil, dan menggunakan masalah yang  dihadapi menjadi sebuah pengalaman berharga yang bisa membuat diri anda maupun pasangan menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi hidup.  Semoga tips-tips ini bermanfaat dan berguna.
  • Jangan Sampai Orang Lain Orang Tahu
Semakin banyak orang luar tahu, maka bisa akan melebar masalahnya serta berpotensi memunculkan masalah baru yang karna orang lain yang membicarakan masalah kita dan membuat kita merasa tidak nyaman. Ibaratnya masalah adalah sebuah aib yang harus tutup-tutupi dari orang yang tidak perlu mengetahuinya. Masalah suami isteri dalam rumahtangga kita pun sebaiknya tidak diketahui anak-anak, orangtua atau tetangga dan orang lain.
  • Belajar dari Pengalaman Orang Lain yang curhat masalah rumah tangga
Banyak orang lain yang mempunyai masalah yang sama dengan masalah, sehingga tidak salah untuk belajar dari pengalaman keluarga yang telah lalu. Kita dapat bertanya kepada teman-teman yang lebih dahulu menikah atau mencari pengalaman orang lain di dunia. Lihat keputusan yang baik dan keputusan yang kurang baik sebagai pelajaran, dan ambil yang menurut kita paling baik dan paling cocok untuk di terapkan dalam rumah tangga yang kita hadapi.
  • Memakai Otak bukan Otot
Kekerasan tidak lagi cocok dipakai sebagai cara untuk mengatasi masalah di zaman ini. Pelaku kekerasan rumah tangga dapat dijerat pasal pidana. Emosi juga jangan digunakan ketika menyelesaikan masalah karena emosi membuat sebuah keputusan yang diambil tidak maksimal dan bisa memunculkan masalah baru lagi.
  • Mengalah Untuk Menang dalam permasalahan rumah tangga
Jika menghadapi orang yang keras kepala maka salah satu solusi terbaik adalah mengalah dan anggap masalah itu tidak pernah ada. Jika bertemu dengan orang yang berpendapat pokoknya begini pokoknya begitu, maka apapun yang di katakan tidak bermanfaat baginya karena orang tersebut ngotot walaupun dia tahu bahwa dia salah.
  •  Terkadang Harus nekad dan Berani Malu
Untuk mengatasi masalah terkadang harus mengorbankan perasaan. Misalnya seperti mengatasi masalah ekonomi mantan orang kaya harus menebalkan muka ketika berjualan sesuatu di depan orang yang dikenalnya. Contoh lain yaitu berani malu mengakui kesalahan jika memang salah dan kembali pada kebenar secara konsekuen.
  • Pengorbanan
Dalam menyelesaikan sebuah masalah mungkin memerlukan biaya, pikiran, perasaan, waktu, tenaga, dan lain-lain. Yang harus di lakukan adalah bersabar dan ikhlas berkorban dan banyak sumber daya demi percepatan dalam penyelesaian masalah. Yang jelas sumber daya yang dikorbankan sesuai dengan apa yang akan di dapat. Jangan berkorban hanya untuk menyelesaikan masalah yang tidak perlu atau tidak penting.
  • Bantuan dari pihak ketiga
Sebisa mungkin, masalah rumah tangga sepantasnya diselesaikan secara internal saja, tanpa campur tangan dari pihak luar.  Namun jika anda berdua menemui jalan buntu, maka jangan ragu untuk meminta bantuan dari pihak keluarga anda atau pasangan.  Tentu saja hal ini harus dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak, dan tidak serta merta mengundang pihak dari luar tanpa sepengetahuan pasangan.





Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top